Jumat, 12 Desember 2014

makalah kesaksian



DISELAMATKAN  DARI KEGELAPAN
MENUJU TERANG TUHAN YANG AJAIB


Makalah Aplikasi Komputer




Oleh:
Chris Wanto





INSTITUT INJIL INDONESIA
BATU, SEPTEMBER 2014


KATA PENGANTAR
Makalah ini berisi tentang latar belakang hidup penulis serta bagaimana penulis mengalami pertobatan dan dipanggil Tuhan untuk masuk dalam pembentukan di Institut Injil Indonesia Batu. Oleh karena itu penulis ingin berterima kasih kepada:
1.      Ruben Lay dan Agustina Dule sebagai orang tua yang tekun mendoakan dan membimbing  penulis sejak kecil hingga saat ini.
2.      Yuliana Ga selaku ketua persekutuan doa “Filadelfia” yang telah memberikan motivasi dan doa  bagi penulis.
3.      Karel Ratu Ga selaku Pembina dalam persekutuan doa “Viadolorosa” yang telah membina dan membimbing penulis selama dua tahun.
4.      Yulfiana Lay dan Harsen Lay sebagai saudara kandung yang diberikan oleh Tuhan kepada Penulis.
5.      Semua teman-teman persekutuan doa dan pemuda di jemaat Seba Utara Barat yang telah mendorong dan memotivasi penulis untuk masuk di Institut Injil Indonesia


Penulis



                                                   DAFTAR ISI






ISI

A. Latar Belakang

Pada bagian ini penulis menjelaskan tentang latar belakang keluarga,agama dan pendidikan penulis.
1. Keluarga
            Suku penulis adalah dari Sabu. Ayah penulis adalah seorang pengiris lontar dan terbiasa mengiris lontar sebagai penghasil utama keluarga. Ibu penulis dilahirkan dan dibesarkan sebagai seorang petani. Ayah dan ibu penulis memang orang Kristen dan berasal dari keluarga Kristen  tetapi belum mengenal Tuhan Yesus secara pribadi. 
            Penulis adalah anak tertua dalam keluarga. Kedua adik penulis saat ini sedang berada ditanah kelahiran, Sabu. Adik perempuan penulis bernama vin dan yang bungsu bernama Harsen. Vin baru duduk dibangku pendidikan menengah pertama dan yang bungsu Harsen belum bersekolah.

2.  Agama

            Penulis lahir dan besar sebagai orang Kristen serta besar dilingkungan Kristen di Sabu, Daigama. Sejak kecil penulis mengikuti sekolah minggu dan jambore PAR sehingga penulis telah terbiasa membaca firman Tuhan.  Ketika beranjak remaja penulis aktif  mengikuti kegiatan pembinaa rohani seperti Gereja, Persekutuan Doa, Persekutuan Pemuda bahkan penulis aktif melayani sebagai pelayan PAR (pendidikan anak dan remaja) di Gereja Nasareth Daigama.

3.  Pendidkan

            Penulis sempat mengikuti pendidikan TK tetapi tidak menyelesaikannya. Penulis bersekolah di SDN Leomadamu, kemudian dilanjutkan ke pendidikan menengah pertama di SMPN 2 Seba. Setelah lulus dari SMP penulis melanjutkan pendidikan di sekolah Kejuruan  Seba dan mengambil jurusan Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian.
            Setelah menyelesaikan pendidikan selama dua belas tahun, penulis tidak langsung melanjutkan pendidikan dan sempat berhenti diluar selama satu tahun, kemudian memasuki tahun yang kedua penulis melanjutkan pendidikan bidang komunikasi di I-3 sampai sekarang dan masih duduk di tingkat satu.
Berikut riwayat pendidkan penulis sampai sekarang:
No
KETERANGAN
TAHUN
1
SDN Leomadamu
1999-2006
2
SMP N.2 Seba
2006-2009
3
SMK N.1 Seba
2009-2013
4
I-3
2014-sekarang

B. Pengalaman Pertobatan dan Panggilan Tuhan

            Sejak kecil hingga Smk kelas satu penulis belum mengalami kelahiran baru karena ketika penulis berada dalam kegiatan-kegiatan kerohanian itu hanya karena rutinitas sekaligus merupakan paksaan dari orang tua untuk ada dalam kegiatan tersebut sehingga penulis masih menyimpan dendam dan merasa iri hati kepada sesama. Ketika penulis duduk di Smk kelas dua semester empat Tuhan berbicara lewat seorang Hamba Nya kepada penulis dan berkata bahwa “persekutuan dengan Tuhan tanpa pertobatan adalah kesia-siaan”, serta memberikan kepada penulis satu bagian dari firman Tuhan dan ayat itulah yang menjadi ayat panggilan penulis.
            Penulis mulai merasakan kesia-siaan dalam hidup karena selama ini semua jerih payah dalam mengikuti seluruh kegiatan kerohanian digereja adalah sia-sia kerena penulis belum bertobat dengan sungguh-sungguh.
            Lalu penulis akhirnya meminta pelayan pribadi dari seorang hamba Tuhan yang sedang melayani dipesekutuan Doa Filadelfia. Penulis akhirnya dilayani dan disitulah penulis mengalami pertemuan secara pribadi dengan Tuhan Yesus. Lewat perjumpaan pribadi itu penulis mulai belajar untuk mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa dan kekuatan.
            Akhirnya penulis meninggalkan cara hidup lama yang selalu iri dengki terhadap sesama. Dan sejak saat itu pulalah penulis mulai senang berhubungan dengan Tuhan lewat doa, pembacaan firman dan pujian.
            Pada tahun 2011 bulan juni penulis menggabungkan diri dalam persekutuan doa”Filadelfia” di Bora dan persekutuan doa “Fiadolorosa”di Daigama. Penulis dipercayakan sebagia pendoa syafaat dan pemimpin pujian, dari situlah penulis terpanggil untuk menjadi hamba Tuhan, akhirnya menyerahkan diri sepenuhnya untuk menjadi pelayan PAR dan menjadi koordinator seksi kerohanian didalam persekutuan pemuda/pemudi jemaat Seba Utara Barat.

C. Cita-cita

            Cita-cita penulis mula-mula adalah ingin menjadi seorang guru. Tetapi ketika telah duduk dibangku pendidikan menengah pertama penulis menggantikan cita-cita menjadi seorang dokter dan cita-cita inilah yang melekat dan ingin diraih oleh penulis hingga dibangku SMK.
            Tetapi ketika penulis mengalami perjumpaan dengan Tuhan Yesus dan ikut menggabungkan diri dengan dua persekutuan Doa, disitu penulis terpanggil untuk menjadi hamba Tuhan dan disaat itu cita-cita penulis menjadi seorang dokter sirna begitu saja. Akhirnya penulis mengambil komitmen untuk menjadi seorang hamba  Tuhan, dan cita-cita ini diberitahukan oleh penulis kepada orang tua dan mendapat persetujuan.
            Didalam pergumulan untuk meraih cita-cita tersebut penulis berusaha untuk mencari sekolah-sekolah theologia dan menemukan sekolah teologia di Kupang. Penulis kemudian  hendak mendaftar di Universitas Kristen Arca Wacana Kupang (UKAW). Tetapi sebelum mendaftar penulis berusaha untuk mencari tahu tentang kualitas dan mutu sekolah tersebut secara mendetail, ternyata di UKAW hanya pendidkan tentang teologia saja yang bisa penulis dapatkan sedangkan iman dan karakter tidak dapat dibentuk. Dan alasan penulis tidak mau melajutkan pendidikan disana karena penulis berpegang pada prinsip ayat panggilannya untuk menjadi hamba Tuhan yaitu dari “maz 1:2-3”. Didalam situasi tersebut penulis terus bergumul agar dapat meraih cita-cita disekolah yang sesuai dengan prinsip ayat panggilannya menjadi hamba Tuhan.
            Akhirnya Tuhan menjawab pergumulan penulis lewat hamba-hamba Tuhan dari  I-3 yang turun pelayanan antar semester ke Sabu pada bulan juni 2014. Disitulah penulis mendaptkan informasi tentang I-3. Dan penulis mengambil keputusan untuk meraih cita-cita menjadi hamba Tuhan yang sesuai dengan prinsip panggilannya menjadi hamba Tuhan di I-3.
            Penulis memilih melanjuttkan pendidikan di I-3 karena di I-3 selain mendapatkan ilmu pengetahuan tentang teologia, Iman dan Karakter penulis pun dapat dibentuk.
            Ketika keluar dari I-3 penulis pertama-tama ingin pergi menyelamatkan keluarga dari belenggu dosa dan  menjadi seorang komunikator Kristen yang bekerja di dunia politik sambil melayani Tuhan lewat media komunikasi dan juga secara langsung.

D.  Buku Kristen Favorit

            Buku kristen yang menjadi favorit penulis adalah buku karya Robert Morris.[1] buku ini memberikan pengertian yang luar biasa bagaimana perkataan orang kristen dapat mempengaruhi dirinya dan dan orang-orang disekitar, menjadi lebih baik atau lebih buruk. Robert membahas dengan bahasa yang mudah dipahami dan dimengerti oleh kaum awam sekalipun. Buku lain yang memberikan gambaran dari ucapan Yesus yang sulit adalah  karya F. F. Bruce.[2] Buku ini menjeleskan tentang 70 ucapan ucapan Yesus yang sulit untuk menjelaskan kesulitan-kesulitan cultural dan sejarah yang membuat kita sanggup untuk menghadapi tantangan yang nyata mengenai perkataan Yesus.
            Buku bahasa Inggris yang menjadi favorit penulis adalah  karya dari Andrew Wommack[3]. Buku ini membahas tentang bagaimana suatu cara yang baik dalam berdoa agar dapat terjawab dan memberikan hasil.  Buku ini dicatat dengan bahasa yang sangat sederhana dan cepat dimngerti karena pola bahasa inggris yang digunakan sangat mudah dimengerti, sehingga cocok untuk bahan bacaan orang Kristen yang sedang berusaha untuk menguasai bahasa inggris.


DAFTAR PUSTAKA


Bruce, F. F,
            2011 ucapan Yesus Yang Sulit. Malang: Literatur SAAT
Morris, Robert,
            2010  Kuasa Dari Perkataan Anda, terj. Ly Yen. Jakarta: Immanuel
Wommack, Andrew,
            2010 A Better Way To Pray. California : Light Publising

 

PERNYATAAN


            Penulis menyatakan bahwa seluruh isi makalah ini dikerjakan oleh penulis secara mandiri, tanpa bantuan dari orang lain dalam bentuk apapun, baik dalam pengetikan  ataupun format layout makalah. Jika penulis melakukan hal yang tidak sesuai dengan pernyataan ini, maka penerima menyatakan siap menerima segala konsekuensi, baik dari dosen, institusi pendidikan dan dari Tuhan.

Batu, 1 Oktober 2014
                                                                                                                                     
Chris Wanto


[1] Roberth Morris, kuasa dari perkataan anda, terj. Ly Yen (Jakarta: Immanuel, 2010)
[2] F. F. Bruce, ucapan Yesus yang sulit,  terj. Lie Ivan Abimanyu  (Malang: Literatur SAAT , 2011)
[3] Andrew Wommack, a better way to pray (California: Light Publishing, 2010)

Senin, 20 Oktober 2014

hidupku berubah karen motivasimu



 selasa, 21 oktober 2014

Oleh: Chris Wanto
chris wanto


banyak orang yang beranggapan bahwa hidup bisa berubah ketika telah mendapat motivasi yang benar.Tapi dibalik motivasi yang membangun itu ada juga yang namanya motivasi yang dapat menjatuhkan orang lain  ke hal yang tidak benar. sehingga banyak orang yang mulanya baik-baik, tapi ketika mendapatkan motivasi dan dukungan dari orang lain atau teman-teman sekerja ataupun yang lain, maka mereka tejebak dan akhirnya jatuh ke hal yang tidak benar.
nah,, dalam artikel saya kali ini, saya akan mencoba menceritakan bagaimana saya dapat berubah dan bisa merubah hidup hanya dari sebuah motivasi yang tokoh motivator itu tidak pernah saya ketemu langsung untuk melihat wajahnya, bertanya , dan bahkan foto bareng apalagi..hehehehe
motivasi itu itu mampu mengubah hidup saya dari orang yang tidak pernah mengenal belas kasihan menjadi orang yang mampu untuk mengasihi orang lain dengan ikhlas dan walaupun orang yang saya kasihi itu  tidak mengasihi dan membenci saya, tapi saya tetap mengasihi.. 
nah,, pembaca penasaran dengan motivasi apa yang  saya dapatkan dan siapa dia yang menjadi motivator saya?? 
yang menjadi motivasi saya untuk dapat berubah adalah" semua perjuangan dan usahanya untuk melayani dan mengasihi orang-orang yang tidak pernah mendapatkan kasih sayang dan perhatian"
dia adalah seorang ibu yang memperthankan hak-hak manusia untuk mendapatkan hidup yang layak.
dia adalah  "Mother TERESA".
mother TERESA
 ada beberapa hal yang didapatkan oleh saya dari semua motivasi yang ada dalam dirinya yaitu yang pertama yaitu tentang hidup yang melayani dan mengasihi.
beliau mengatakan
 
           "Banyak diantara kita yang ingin memberikan pelayanan, tetapi mereka tidak mampu untuk melakukannya, ada juga yang mampu untuk melakukan pelayanan namun mereka tidak mau melakukannya."

Ketika membaca artikel ini saya ingin mengajak pembaca untuk kita melihat sedikit kebelakang. Kita merenungkan nasib mereka yang belum sama skali menerima pelayanan, dan mereka sangat merindukan pelayanan, dan juga melihat kehidupan orang-orang yang selalu dilayani namun tidak pernah mengindahkan pelayanan tersebut.
 
Dalam artikel ini saya akan mencoba memberikan motivasi dari “Mother Teresa” tentang pelayanan.
"jangan tunggu orang mau melayani kita lalu kita mau memberikan pelayanan, tapi lakukanlah dahulu selagi engkau mampu melakukannya " 


ibu Terasa mengajarkan kepada saya dengan memberikan contoh bagaimana hidup yang penuh pelayanan  sesungguhnya.
“ Saya pikir dunia sekarang sedang jungkir balik dan sangat menderita karena sedikit kasih di dalam rumah, di dalam kehidupan keluarga, tidak punya cukup waktu untuk anak kita, tidak punya waktu untuk diri sendiri, dan tidak cukup waktu untuk menikmati kebersamaan” 

“ Kasih berasal dari rumah, cinta hidup dalam keluarga, maka dari itu mengapa banyak terjadi kesedihan dan ketidakgembiraan dalam dunia saat ini …. Semua orang saat ini hidup sangat terburu-buru, ingin lebih bertambah kaya ingin lebih berkembang dan seterusnya, sehingga anak-anak hanya punya sedikit waktu dengan orang tuanya, orang tua hanya punya sedikit waktu bagi mereka sendiri, dan akhirnya perdamaian dunia mulai terkikis dari dalam rumah’  

nah.. para pembaca itulah salah satu dari bagian kecil yang menjadi motivasi saya dari mather Teresa. tapi bukan hanya itu, masih ada banyak motivasi-motivasi lain,  yang tidak dapat ditulis dalam artikel ini tapi saya akan menuliskannya lain kali.
terimakasih untuk para pembaca yang telah mengujungi bblok ini..
 
 




puisi

Kisah Sebuah Hati yang Sunyi Ketika semua telah hampir memberi lembaran putih Untuk dikotori dengan tinta Hati ini masih tetap diam, ...