Jumat, 24 Maret 2017

puisi

Kisah Sebuah Hati yang Sunyi
Ketika semua telah hampir memberi lembaran putih
Untuk dikotori dengan tinta
Hati ini masih tetap diam, tak berubah
Tenang dan dingin walau sebenarnya ia ingin berteriak
Dalam  sepinya hati
Dan sunyinya jiwa yang sedang direlung awan kelabu
Diriku mempunyai berjuta pertanyaan
Yang telah lama kusimpan
Ku hanya igin bertanya pada mentari dan rembulan
Yang selalu setia menemani dan menjadi saksi adil
Perjajalan hatiku
Karena ku tahu
Hanya mereka yang tak dapat berdusta
Yang tahu benar seberapa besar air mata yang tertumpah
Namun sayang, tak satupun pertanyaan hati ku dijawab
Merekahanya diam dan membisu
Ataukah aku harus terus seperti mereka yang selalu bertanya pada sesama
Yang belum tentu memberi jawaban pasti

Biarlah, biarlah hati ini terus menjerit

Kamis, 23 Maret 2017

metode pelayanan anak

selamat pagi/sore/malam para pengunjung blogger yang terkasih.. kali ini chris wanto akan memposting lagi salah satu cara untuk melayani anak .. tapi ini khusus untuk teman-yang mengajar sekolah minggu untuk anak-anak Kristen yang sahabat blogger...

sahabat bloggeryang terkasih secara khusus yang mempunyai beban untuk melayani anak-anak sekolah minggu untuk mereka dapat sungguh-sungguh mejadi warga kerajaan surga.. Amin..
ok langsung saja yah teman2 blogger..


Metode Pelayanan anak
Metode pelayanan anak yang saya gunakan dalam melayani anak yang belum mengenal Yesus adalah Metode Pendekatan Bertahap
Awal bagi saya untuk masuk dalam pelayanan ini adalah berusaha untuk sedikit lebih dekat dan akrab dengan mereka, walaupun sebenarnya sangat mudah  untuk untuk kita akrab dengan anak-anak. Ketika mereka mulai bercerita, akhirnya saya tahu bahwa mereka hobi untuk menyanyi, maka saya  mengajarkan satu lagu untuk mereka, tentu saja lagu yan diajarka adalah lagu untuk anak-anak, namun belum terlalu kelihatan makna kristiani didalamnya karena ada beberpa diantara mereka yang bukan orang Kristen. Lagu yang diajarkan adalah “ saya tau saya siap dan melakukan” menggunakan gerakan.
Selanjutnya setelah mereka telah menghafal lagu yang diajarkan kemudia masuk dalam pendekatan-pendekatan yaitu:
1.      Pendekatan awal ( belum saling kenal )
Dalam pendekatan ini, karena saya belum mengenal dan akrab dengan anak tersebut, maka saya hanya mengajukan beberpa pertanyaan yang berkaitan dengan kehidupannya sehari-hari.
*      Seputar kegiatan disekolah, hobi dan kegiatan sehari-hari.
*      Tentang kegiatan sehari-hari orang tua
*      Bagaimana cara mereka dididik dalam keluarga oleh orang tua mereka.
2.      Pendekatan kedua pendekatan ketiga ( setelah saling mengenal / akrab )
Setelah mereka terbuka tentang keluarga dan aktifitas mereka sehari-hari maka saya masuk dalam tahap selanjutnya dengan beberpa pertanyaan yang berkaitan dengan keluarga.
*      Apakah pernah mendapat tekanan atau dimarahi oleh orang tua.
*      Bagaimana kedekatan batin mereka dengan orang tua.
*      Apakah mereka pernah  menangis disaat orang tua sakit atau mengalami kesusahan lainnya.
*      Apakah mereka pernah berdoa untuk orang tua.
3.      Pendekatan ketiga ( setelah memahami tentang keterbukaan mereka )
*      Apakah mereka berdoa
*      Bagaimana suasana hati mereka saat berdoa
*      Apa tujuan mereka berdoa

Setelah saya telah mengetahui tentang keadaan mereka, saya mulai bercerita tentang siapa Siapa Yesus yang sesungguhnya, karena anak yang saya layani adalah anak Kristen namun tidak pernah kegereja dan ikut sekolah minggu.

Setelah semuanya selesai saya mengajarnya untuk berdoa untuk orang tua dan berdoa secara pribadi.

ok.. sahabat bloogger mungkin sampai disini aja dulu yah,, ntar kalau ada waktu lagi nanti kan saya carikan lagii....

Jumat, 12 Desember 2014

makalah kesaksian



DISELAMATKAN  DARI KEGELAPAN
MENUJU TERANG TUHAN YANG AJAIB


Makalah Aplikasi Komputer




Oleh:
Chris Wanto





INSTITUT INJIL INDONESIA
BATU, SEPTEMBER 2014


KATA PENGANTAR
Makalah ini berisi tentang latar belakang hidup penulis serta bagaimana penulis mengalami pertobatan dan dipanggil Tuhan untuk masuk dalam pembentukan di Institut Injil Indonesia Batu. Oleh karena itu penulis ingin berterima kasih kepada:
1.      Ruben Lay dan Agustina Dule sebagai orang tua yang tekun mendoakan dan membimbing  penulis sejak kecil hingga saat ini.
2.      Yuliana Ga selaku ketua persekutuan doa “Filadelfia” yang telah memberikan motivasi dan doa  bagi penulis.
3.      Karel Ratu Ga selaku Pembina dalam persekutuan doa “Viadolorosa” yang telah membina dan membimbing penulis selama dua tahun.
4.      Yulfiana Lay dan Harsen Lay sebagai saudara kandung yang diberikan oleh Tuhan kepada Penulis.
5.      Semua teman-teman persekutuan doa dan pemuda di jemaat Seba Utara Barat yang telah mendorong dan memotivasi penulis untuk masuk di Institut Injil Indonesia


Penulis



                                                   DAFTAR ISI






ISI

A. Latar Belakang

Pada bagian ini penulis menjelaskan tentang latar belakang keluarga,agama dan pendidikan penulis.
1. Keluarga
            Suku penulis adalah dari Sabu. Ayah penulis adalah seorang pengiris lontar dan terbiasa mengiris lontar sebagai penghasil utama keluarga. Ibu penulis dilahirkan dan dibesarkan sebagai seorang petani. Ayah dan ibu penulis memang orang Kristen dan berasal dari keluarga Kristen  tetapi belum mengenal Tuhan Yesus secara pribadi. 
            Penulis adalah anak tertua dalam keluarga. Kedua adik penulis saat ini sedang berada ditanah kelahiran, Sabu. Adik perempuan penulis bernama vin dan yang bungsu bernama Harsen. Vin baru duduk dibangku pendidikan menengah pertama dan yang bungsu Harsen belum bersekolah.

2.  Agama

            Penulis lahir dan besar sebagai orang Kristen serta besar dilingkungan Kristen di Sabu, Daigama. Sejak kecil penulis mengikuti sekolah minggu dan jambore PAR sehingga penulis telah terbiasa membaca firman Tuhan.  Ketika beranjak remaja penulis aktif  mengikuti kegiatan pembinaa rohani seperti Gereja, Persekutuan Doa, Persekutuan Pemuda bahkan penulis aktif melayani sebagai pelayan PAR (pendidikan anak dan remaja) di Gereja Nasareth Daigama.

3.  Pendidkan

            Penulis sempat mengikuti pendidikan TK tetapi tidak menyelesaikannya. Penulis bersekolah di SDN Leomadamu, kemudian dilanjutkan ke pendidikan menengah pertama di SMPN 2 Seba. Setelah lulus dari SMP penulis melanjutkan pendidikan di sekolah Kejuruan  Seba dan mengambil jurusan Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian.
            Setelah menyelesaikan pendidikan selama dua belas tahun, penulis tidak langsung melanjutkan pendidikan dan sempat berhenti diluar selama satu tahun, kemudian memasuki tahun yang kedua penulis melanjutkan pendidikan bidang komunikasi di I-3 sampai sekarang dan masih duduk di tingkat satu.
Berikut riwayat pendidkan penulis sampai sekarang:
No
KETERANGAN
TAHUN
1
SDN Leomadamu
1999-2006
2
SMP N.2 Seba
2006-2009
3
SMK N.1 Seba
2009-2013
4
I-3
2014-sekarang

B. Pengalaman Pertobatan dan Panggilan Tuhan

            Sejak kecil hingga Smk kelas satu penulis belum mengalami kelahiran baru karena ketika penulis berada dalam kegiatan-kegiatan kerohanian itu hanya karena rutinitas sekaligus merupakan paksaan dari orang tua untuk ada dalam kegiatan tersebut sehingga penulis masih menyimpan dendam dan merasa iri hati kepada sesama. Ketika penulis duduk di Smk kelas dua semester empat Tuhan berbicara lewat seorang Hamba Nya kepada penulis dan berkata bahwa “persekutuan dengan Tuhan tanpa pertobatan adalah kesia-siaan”, serta memberikan kepada penulis satu bagian dari firman Tuhan dan ayat itulah yang menjadi ayat panggilan penulis.
            Penulis mulai merasakan kesia-siaan dalam hidup karena selama ini semua jerih payah dalam mengikuti seluruh kegiatan kerohanian digereja adalah sia-sia kerena penulis belum bertobat dengan sungguh-sungguh.
            Lalu penulis akhirnya meminta pelayan pribadi dari seorang hamba Tuhan yang sedang melayani dipesekutuan Doa Filadelfia. Penulis akhirnya dilayani dan disitulah penulis mengalami pertemuan secara pribadi dengan Tuhan Yesus. Lewat perjumpaan pribadi itu penulis mulai belajar untuk mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa dan kekuatan.
            Akhirnya penulis meninggalkan cara hidup lama yang selalu iri dengki terhadap sesama. Dan sejak saat itu pulalah penulis mulai senang berhubungan dengan Tuhan lewat doa, pembacaan firman dan pujian.
            Pada tahun 2011 bulan juni penulis menggabungkan diri dalam persekutuan doa”Filadelfia” di Bora dan persekutuan doa “Fiadolorosa”di Daigama. Penulis dipercayakan sebagia pendoa syafaat dan pemimpin pujian, dari situlah penulis terpanggil untuk menjadi hamba Tuhan, akhirnya menyerahkan diri sepenuhnya untuk menjadi pelayan PAR dan menjadi koordinator seksi kerohanian didalam persekutuan pemuda/pemudi jemaat Seba Utara Barat.

C. Cita-cita

            Cita-cita penulis mula-mula adalah ingin menjadi seorang guru. Tetapi ketika telah duduk dibangku pendidikan menengah pertama penulis menggantikan cita-cita menjadi seorang dokter dan cita-cita inilah yang melekat dan ingin diraih oleh penulis hingga dibangku SMK.
            Tetapi ketika penulis mengalami perjumpaan dengan Tuhan Yesus dan ikut menggabungkan diri dengan dua persekutuan Doa, disitu penulis terpanggil untuk menjadi hamba Tuhan dan disaat itu cita-cita penulis menjadi seorang dokter sirna begitu saja. Akhirnya penulis mengambil komitmen untuk menjadi seorang hamba  Tuhan, dan cita-cita ini diberitahukan oleh penulis kepada orang tua dan mendapat persetujuan.
            Didalam pergumulan untuk meraih cita-cita tersebut penulis berusaha untuk mencari sekolah-sekolah theologia dan menemukan sekolah teologia di Kupang. Penulis kemudian  hendak mendaftar di Universitas Kristen Arca Wacana Kupang (UKAW). Tetapi sebelum mendaftar penulis berusaha untuk mencari tahu tentang kualitas dan mutu sekolah tersebut secara mendetail, ternyata di UKAW hanya pendidkan tentang teologia saja yang bisa penulis dapatkan sedangkan iman dan karakter tidak dapat dibentuk. Dan alasan penulis tidak mau melajutkan pendidikan disana karena penulis berpegang pada prinsip ayat panggilannya untuk menjadi hamba Tuhan yaitu dari “maz 1:2-3”. Didalam situasi tersebut penulis terus bergumul agar dapat meraih cita-cita disekolah yang sesuai dengan prinsip ayat panggilannya menjadi hamba Tuhan.
            Akhirnya Tuhan menjawab pergumulan penulis lewat hamba-hamba Tuhan dari  I-3 yang turun pelayanan antar semester ke Sabu pada bulan juni 2014. Disitulah penulis mendaptkan informasi tentang I-3. Dan penulis mengambil keputusan untuk meraih cita-cita menjadi hamba Tuhan yang sesuai dengan prinsip panggilannya menjadi hamba Tuhan di I-3.
            Penulis memilih melanjuttkan pendidikan di I-3 karena di I-3 selain mendapatkan ilmu pengetahuan tentang teologia, Iman dan Karakter penulis pun dapat dibentuk.
            Ketika keluar dari I-3 penulis pertama-tama ingin pergi menyelamatkan keluarga dari belenggu dosa dan  menjadi seorang komunikator Kristen yang bekerja di dunia politik sambil melayani Tuhan lewat media komunikasi dan juga secara langsung.

D.  Buku Kristen Favorit

            Buku kristen yang menjadi favorit penulis adalah buku karya Robert Morris.[1] buku ini memberikan pengertian yang luar biasa bagaimana perkataan orang kristen dapat mempengaruhi dirinya dan dan orang-orang disekitar, menjadi lebih baik atau lebih buruk. Robert membahas dengan bahasa yang mudah dipahami dan dimengerti oleh kaum awam sekalipun. Buku lain yang memberikan gambaran dari ucapan Yesus yang sulit adalah  karya F. F. Bruce.[2] Buku ini menjeleskan tentang 70 ucapan ucapan Yesus yang sulit untuk menjelaskan kesulitan-kesulitan cultural dan sejarah yang membuat kita sanggup untuk menghadapi tantangan yang nyata mengenai perkataan Yesus.
            Buku bahasa Inggris yang menjadi favorit penulis adalah  karya dari Andrew Wommack[3]. Buku ini membahas tentang bagaimana suatu cara yang baik dalam berdoa agar dapat terjawab dan memberikan hasil.  Buku ini dicatat dengan bahasa yang sangat sederhana dan cepat dimngerti karena pola bahasa inggris yang digunakan sangat mudah dimengerti, sehingga cocok untuk bahan bacaan orang Kristen yang sedang berusaha untuk menguasai bahasa inggris.


DAFTAR PUSTAKA


Bruce, F. F,
            2011 ucapan Yesus Yang Sulit. Malang: Literatur SAAT
Morris, Robert,
            2010  Kuasa Dari Perkataan Anda, terj. Ly Yen. Jakarta: Immanuel
Wommack, Andrew,
            2010 A Better Way To Pray. California : Light Publising

 

PERNYATAAN


            Penulis menyatakan bahwa seluruh isi makalah ini dikerjakan oleh penulis secara mandiri, tanpa bantuan dari orang lain dalam bentuk apapun, baik dalam pengetikan  ataupun format layout makalah. Jika penulis melakukan hal yang tidak sesuai dengan pernyataan ini, maka penerima menyatakan siap menerima segala konsekuensi, baik dari dosen, institusi pendidikan dan dari Tuhan.

Batu, 1 Oktober 2014
                                                                                                                                     
Chris Wanto


[1] Roberth Morris, kuasa dari perkataan anda, terj. Ly Yen (Jakarta: Immanuel, 2010)
[2] F. F. Bruce, ucapan Yesus yang sulit,  terj. Lie Ivan Abimanyu  (Malang: Literatur SAAT , 2011)
[3] Andrew Wommack, a better way to pray (California: Light Publishing, 2010)

puisi

Kisah Sebuah Hati yang Sunyi Ketika semua telah hampir memberi lembaran putih Untuk dikotori dengan tinta Hati ini masih tetap diam, ...